BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Badan Silaturahmi Ulama’ Pesantren Madura (BASSRA) pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) jangan hanya ditunda, melainkan harus dibatalkan.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Pusat BASSRA,
KHM. Rofii Baidhowi melalui Sekretarisnya Drs. KHM Nuruddin A Rahman, SH. Kepada Lingkarjatim.com, Jumat (19/06).
Menurutnya, RUU HIP itu bukan menguatkan Pancasila, justru mendegradasi Pancasila yang sudah disakralkan oleh masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, pihaknya mengaku kecewa terhadap pimpinan-pimpinan yang berada di pusat terutama DPR pusat yang punya inisiatif RUU itu.
“Jadi sungguh luar biasa kekecewaan Kiai-Kiai BASSRA Madura atas rencana itu,” kata dia.
Lebih lanjut, KH. Nuruddin menyampaikan, dalam RUU HIP itu bukan hanya pancasila, tetapi masalah agama, kaitannya dengan ketuhanan yang maha esa yang mestinya menjadi ujung tombak Pancasila.
“Tapi justru di RUU itu ketuhanan ditarik ke nomor tiga paling belakang sekaligus dengan kebudayaan. Jadi seakan-akan agama dan bertuhan itu sudah tidak dianggap oleh lnisiator,” lanjut dia.
Selain itu, Beliau juga berterimakasih kepada pemerintah yang sudah menunda RUU itu, namun dia juga berharap dan menekankan kembali RUU itu tidak hanya ditunda, melainkan harus digagalkan dan dicabut.
“Harapan besar kami bukan hanya menunda RUU itu, tapi menggagalkan dan mencabutnya. Karena kalau tidak, maka pemerintah juga ikut ambil bagian dalam degradasi Pancasila, terutama masalah agama,” ucap dia. (Moh Iksan)