SAMPANG, Lingkarjatim.com – Komisi IV DPRD Kabupaten Sampang meminta agar seluruh petugas medis bekerja dengan tetap memperhatikan pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) saat melayani pasien terpapar oleh virus corona (Covid-19).
Sebut saja Hazmat (baju pelindung), Masker N95, kacamata pengaman, sarung tangan, dan topi proteksi.
Pasalnya beberapa hari terakhir, ditemukan sejumlah petugas medis yang tidak dilengkapi dengan ADP yang sesuai dengan ketentuan, sehingga berdampak terhadap keselamatan para petugas yang akan berhubungan langsung dengan masyarakat saat melakukan pemeriksaan.
“Banyak petugas medis yang menggunakan masker biasa, padahal standarnya menggunakan masker N95 Particulate Respirator pada tenaga medis, ini cenderung membahayakan juga pada petugas jika tidak menggunakannya,” kata Moh. Iqbal Fathoni, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sampang. Rabu (25/03).
“Bukan hanya masker, tapi baju dan atribut lainnya juga perlu dipersiapkan secara matang, sehingga petugas bisa bekerja dengan maksimal tanpa ada ketakutan,” tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa meskipun RSUD Kabupaten Sampang bukan salah satu rumah sakit rujukan, namun perlu disiapkan ruangan khusus isolasi yang bersifat sementara, sehingga petugas medis dapat melakukan pemeriksaan tahap awal sebelum dirujuk ke RSUD Kabupaten Bangkalan dan Surabaya.
“Perlunya ruangan isolasi sementara, sehingga ketersediaan petugas medis juga dilengkapi dengan sarana yang juga menjadi penunjang saat dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Klaster Bidang Kesehatan Dinkes Kabupaten Sampang Asrul Sani membenarkan bahwa petugas medis yang ada di lapangan maupun di pusat layanan kesehatan masih menggunakan APD yang masih belum memenuhi standarisasi.
Namun demikian, pihaknya mengaku APD yang sesuai standar sudah dipersiapkan manakala bersentuhan langsung dengan pasien yang masuk kategori PDP dan positif corona.
“Alatnya lengkap untuk APD petugas medis yang sesuai standar, namun hanya bisa digunakan saat melayani pasien positif corona, sementara petugas medis bekerja dengan menggunakan masker biasa,” katanya.
Sedangkan untuk ketersediaan ruang isolasi yang bersifat sementara, pihaknya mengaku aku telah menyediakan dua ruangan khusus, namun sampai saat ini ini hanya satu yang dipergunakan.
“Kami terus melengkapi semua kebutuhan medis untuk melakukan pelayanan terhadap pasien, karena laporan yang kami terima sejumlah rumah sakit rujukan over capacity,” tambahnya. (Abdul Wahed)