SURABAYA, Lingkarjatim.com – Dari 7.724 desa se Jawa Timur, baru 70 persen atau sekitar 5.432 desa yang telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ini berarti masih ada 2.292 desa di 38 kabupaten atau kita yang belum punya BUMDes.
“Data BUMDes kita sejak awal 2013 hingga 2019 ini ada 5.432 BUMDes, atau 70 persen dari jumlah desa di Jatim. Sementara sisanya kami terus mendorong agar segera membentuk BUMDes,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jatim, Mochammad Yasin, dikonfirmasi, Senin (16/12/2019).
Menurut Yasin, ribuan BUMDes itu kondisinya berjalan dengan beberapa peniliaian. Mulai kategori berkembang maju pesat, maju, hingga akan maju. Kreteria maju pesat ini dilihat dari berkembangnya BUMDes, kelembagaan hingga omset yang dihasilkan.
Namun, Yasin tidak merinci berapa jumlah BUMDes yang sudah berkembang pesat dan belum berkembang. Ia hanya menyebut ada sekitar 413 BUMDes di Jatim, terus maju dan berkembang pesat.
“Salah satunya BUMDes Kerto Raharjo di Kabupaten Malang, berkembang dengan memanfaatkan potensi wisata yang ada. Bahkan omsetnya mencapai sekitar Rp1 miliar per tahun,” katanya.
Menurut Yasin, BUMDes yang sudah maju tentu mengalami kendala, utamanya ialah sumber daya manusia (SDM). Berbagai upaya terus dilakukan untuk memaksimalkan BUMDes di setiap daerah.
Salah satunya melakukan bimbingan teknis, menyelenggarakan temu karya setiap tahun, evaluasi, dan lainnya.
“Bahkan kami juga memberikan bantuan modal ke BUMDes sekitar Rp15 hingga Rp20 juta,” ujarnya. (Amal Insani)