Firman Syah Ali di Mata Para Tokoh Jawa Timur

Surabaya, Lingkarjatim.com – Perhelatan akbar Konferwilub Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur yang semula akan dilaksanakan besok, hari minggu tanggal 15 Juli 2018, mendadak diundur menjadi hari Sabtu tanggal 21 Juli 2018. Pengunduran jadwal secara mendadak ini diberitahukan melalui pesan whatssapp sesaat setelah muncul rilis media bahwa calon terkuat ketua PW ISNU mendatang adalah Firman Syah Ali. Lingkar Jatim telah menelusuri siapakah Firman Syah Ali yang mendadak terkenal gara-gara konferwilub ISNU tersebut? Firman Syah Ali adalah aktivis Ikatan Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) tahun 90-an dan ISNU sekitar tahun 2003 hingga 2008 di Madura. Perjuangannya di organisasi kemasyarakatan selain IPNU dan ISNU adalah di Gerakan Pemuda Ansor dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Tahun 2000 Firman Syah Ali masuk jajaran Pengurus Besar PMII kabinet Nusron Wahid dan saat ini berbhakti sebagai Majelis Pembina Daerah (Mabinda) PMII Jawa Timur serta Bendahara Umum (Bendum) Pengurus Wilayah Ikatan Alumni PMII Jawa Timur.

Melejitnya popularitas Firman Syah Ali terkait Konferwilub ISNU Jatim tersebut memantik komentar beragam dari beberapa tokoh jawa timur, antara lain Muhammad Nabil, Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur. Kepada Lingkar Jatim, Muhammad Nabil mengaku kagum atas sikap moderat dan toleran Firman Syah Ali. Tokoh senior Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Timur ini mengatakan “Firman Syah Ali itu sosok yang dapat diterima oleh semua pihak, menurut saya ISNU Jatim akan maju kalau dipimpin Firman Syah Ali”.

Sementara itu Achmad Fatori, Ketua Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Timur periode 2014 s/d 2016 menyatakan bahwa sosok Firman Syah Ali tidak bias politik dan bebas dari friksi-friksi paska pilkada, jadi akan menjadi pemersatu di organisasi manapun.

Hal senada disampaikan juga oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember, Dr H Nurul Ghufron, “Firman Syah Ali itu kader saya, sayalah yang ngajak dia masuk PMII, sejak awal berorganisasi dia selalu menjadi penengah dan pengurai segala macam konflik, dia tampil sebagai inisiator rekonsiliasi. Dalam situasi jawa timur saat ini saya pikir sosok Firman Syah Ali sangat cocok untuk memimpin ISNU, dia ASN, dia netral, bebas dari perseteruan antar ex pendukung paslon pilkada”.

Muhammad Toyib Abraham, Ketua Badko HMI periode 2008 s/d 2010 juga turut senang kalau Firman Syah Ali nanti terpilih sebagai ketua PW ISNU Jatim “beliau kakak saya, sahabat saya, teman akrab saya yang sangat hangat, santun dan tulus, dicintai kawan dan disegani lawan, saya salut sama mas Firman”.

Ketua Badko HMI Jatim periode 2012 s/d 2014, Choirul Anam, juga mengaku turut gembira jika tokoh PMII yang satu ini betul-betul terpilih sebagai ketua PW ISNU Jatim, “dia sosok pemersatu, semua kader cipayung dia anggap kadernya, baik anak HMI, GMNI, PMKRI, GMKI, PII dll sangat dekat dengan dia dengan kedekatan yang tulus”.

Tak kalah menarik komentar tokoh aktivis anti korupsi jawa timur, Mathur Husyairi, yang pernah jadi korban penembakan orang tak dikenal “sebagai sesama PMII saya sangat setuju jika Mabinda PMII Jatim sekaligus Bendahara Umum PMII Jatim itu menjadi ketua PW ISNU Jatim, insya Allah dia amanah, saya kenal dia, bahkan akrab”.

Sebagai pamungkas, Lingkar Jatim menghubungi Addarori Ibnu Wardi, salah seorang senior GMNI Madura, Addarori menjawab “saya berdoa semoga mas Firman terpilih, dia berjiwa progresif,” tandasnya.

 

Leave a Comment