Paslon Ra Latif – Mohni Janji akan Lestarikan Budaya Karapan Kelinci

Ra Latif saat menghadiri karapan kelinci di Desa Jaddih, Socah

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron atau Ra Latif dan Mohni berjanji akan mengembangkan budaya karapan kelinci di Bangkalan.

Hal itu dikatakan Ra Latif saat menonton karapan kelinci di Desa Jaddih, Socah, Bangkalan, Minggu (4/2/2018) bersama ribuan masyarakat dan pecinta karapan kelinci.

“Karapan kelinci pun menjadi budaya baru bagi masyarakat Madura, khususnya di Bangkalan. Bahkan dalam ajang perlombaan karapan kelinci hadiah yang diperebutkan terbilang besar,” kata Ra Latif.

Oleh sebab itu, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan periode 2018-2023 yang punya taglins Salam itu akan mewujudkan destinasi wisata yang unik seperti karapan kelinci tersebut.

Walaupun terbilang budaya baru kata Ra Latif, karapan kelinci menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Bangkalan. Hal itu tentu akan lebih baik jika dikelola dengan baik, juga bisa akan menjadi penunjang wisata yang baik dan menghasilkan.

“Apalagi, penggemarnya sangat banyak, dari seluruh kecamatan dan desa di Bangkalan,” imbuhnya.

Tak hanya itu, lanjut Ra Latif, keunikan karapan kelinci yang dilombakan, sebelum diadu lari cepat kelinci itu dihias dengan pakaian warna warni untuk membedakan antara kelinci yang satu dengan lainnya saat diadu.

“Lebih bagusnya kerapan kelinci tidak ada perjudian,” tuturnya.

Menurutnya, selain melestarikan budaya Madura, even positif tersebut juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama pedagang kaki lima disekitar lokasi perlombaan. Jika dirinya terpilih, budaya tersebut harus dilaksanakan secara berkesinambungan hingga nantinya bisa menjadi daya tarik  pariwisata dan menjadi destinasi wisata.

“Kedepannya, event kerapan kelinci ini bisa dikemas lebih menarik, sehingga nantinya bisa dijadikan sebagai event besar di kancah internasional. Perlu didukung oleh pemerintah agar bisa menjadi lebih dikenal luas lagi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, kata Ra Latif pemerintah daerah harus memfasilitasi keinginan masyarakat guna menciptakan destinasi wisata baru, mulai dari perlengkapan lapangan, sarana dan prasarana lebih diperhatikan lagi. Jika sudah dibuat menarik, tentunya Bangkalan lebih sejahtera.

“Mari masyarakat juga ikut mendukung perkembangan kerapan kelinci ini agar bisa menjadi wisata mancanegara,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara karapan kelinci di Desa Jaddih, Moh Zehron mengatakan lomba karapan kelinci tersebut sudah dikenal luas di Madura. Bahkan, lomba kerapan kelinci sampai memperebutkan Piala Presiden. Namun, menurutnya dukungan pemerintah daerah sejauh ini masih belum ada.

“Lomba ini lebih mengedepankan sportifitas. Lomba karapan kelinci bisa sampai piala Presiden. Bagus digelar untuk melestarikan budaya madura. Harganya bisa mencapai Rp 100 juta per ekornya jika sudah juara,” terangnya.

Dia mengatakan, dengan dukungan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Ra Latif-Mohni berharap bisa membuat perkembangan lomba kerapan kelinci menjadi lebih menarik dan bisa berkembang cepat.

Dalam lomba yang diadakan tersebut, pihaknya bersama panitia Kerapan kelinci telah menyiapkan beberapa hadiah bagi para juara, Yakni 1 unit sepeda motor, kulkas, tv dll. Namun, berbeda jika piala presiden, hadiah yang ditawarkan bisa sampai ke Mobil.

“Bagi Juara juga akan mendapatkan hadiah yang telah disiapkan. Jumlah pesertanya, lebih dari 200 ekor kelinci yang dilombakan. Kalau penggemarnya sampai ribuan, karena datang dari seluruh desa yang ada di Bangkalan. Bahkan, ibu-ibu juga menyaksikan perlombaan ini,” pungkasnya. (Zan/Lim)

Leave a Comment