Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 25 Feb 2018 11:42 WIB ·

Sesama Kader Bertarung di Pilkada, Tokoh Ini Ingatkan Politik NU tidak Menghalalkan Segala Cara


Sesama Kader Bertarung di Pilkada, Tokoh Ini Ingatkan Politik NU tidak Menghalalkan Segala Cara Perbesar

Firman Syah Ali, Tokoh Nahdlatul Ulama.

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Saat ini banyak antar kader NU diberbagai daerah bertarung didunia politik untuk merebut kursi Kepala Daerah. Salah satunya di Pilgub Jatim ada paslon Gus Ipul – Puti melawan Khofifah – Emil, Di Pamekasan pertarungan antara paslon Baddrut Tamam dan Raja’e Melawan Kholilurrahman dan Fathurrahman serta masih banyak lagi diberbagai daerah yang mengalami hal serupa.

Firman Syah Ali, Tokoh NU yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum PW IKA PMII, mengatakan sekarang terjadi fenomena dalam Pilkada serentak tahun 2018 sebab di beberapa daerah di Indonesia ada kandidat NU melawan sesama NU. Ia menyerukan agar sesama kader NU yang bertarung di tahun politik ini, tidak menghalalkan segala cara untuk bisa menang di Pilkada.

“Jadi yang membedakan antara NU dengan bukan NU adalah tidak mengahalalkan segala cara dalam berpolitik,” Katanya di Surabaya, Sabtu, (24/2/2018)

Merasa sangat prihatin dengan banyak oknum kader NU ketika berpolitik melawan sesama NU hingga menghalalkan segala cara, Tokoh PMII ini mengingatkan agar para kandidat dan tim sukses lebih bijak dalam berpolitik.

“Entah dilakukan sendiri atau restu dari kandidat sampek menghujat antar calon, itu saya kurang paham tapi yang jelas itu sudah keluar dari nilai-nilai NU,” Ungkapnya

Pada era digital ini para kandidat menggerakkan Buzzer untuk mengangkat popularitas melalui media sosial, tapi Ia mempertanyakan instruksi kandidat jika buzzer itu sampek menyerang kandidat lain.

“Jangan bohong, tidak mungkin ada kandidat tidak bisa mengendalikan buzzer, Kalau mengendalikan buzzer saja tidak bisa bagaimana bisa mengendalikan daerah,” Tanyanya

 

Pada tahun politik ini Kang Mamang menghimbau agar kader NU yang berkompetisi dalam Pilkada bisa menjadi contoh untuk daerah lain dalam penerapan ideologi Aswaja atau Islam Nusantara yaitu toleran, moderat, ramah dan tidak menghalalkan segala cara.

“Jadi yang bertarung sesama NU tidak usah keterlaluan menghabisi lawan karena kalau pun kalian kalah yang menang adalah NU. Karena yang jadi juga orang NU,” Tutupnya (sul)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Halalbihalal dengan wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan peduli lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Pelantikan ASN Sidoarjo Cacat Prosedur, Sekda : Saya Mohon maaf

23 April 2024 - 16:15 WIB

Tabrak Mobil tronton, Suami istri pengendara Honda vario Meninggal Dunia

23 April 2024 - 15:42 WIB

Perbaikan Jalan Rusak masih Terhambat aset pt. Kai, Pj Bupati Bangkalan Lakukan ini

23 April 2024 - 15:14 WIB

Memperingati Hari Bumi, PJ Bupati Bangkalan ajak Masyarakat Buang Sampah Pada Tempatnya 

22 April 2024 - 15:22 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA