Musim Kemarau Diprediksi Melanda Jatim Hingga September

Kepala BPBD Jatim, Suban Wahyudiono
SURABAYA, Lingkarjatim.com – Musim kemarau diprediksi melanda sebagian wilayah Jawa Timur hingga bulan September 2018 mendatang. Hal itu berdasarkan laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim dari Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Berdasarkan laporan dari BMKG, kekeringan di Jatim diprediksi terjadi di Jatim hingga bulan depan (September),” kata Kepala BPBD Jatim, Suban Wahyudiono, di Surabaya, Kamis (16/8).
Suban menjelaskan, dalam informasi yang disampaikan BMKG Juanda bahwa musim kemarau di Jatim terjadi sejak bulan Juli hingga September. Akibatnya, ada beberapa bencana terjadi sepanjang musim kemarau tersebut.
Di antaranya, terjadi 40 kebakaran hutan. Dari jumlah itu 22 kali kebakaran diantaranya terjadi di Kabupaten Ponorogo. Ini lantaran banyak hutan gundul, dan banyaknya daun jati kering rontok dan kencangnya hembusan angin, sehingga membuat api dengan cepat membesar.
“Musim kemarau ini juga terjadi bencana kekeringan di sebagian wilayah Jatim,” ujarnya.
Dari rakor yang digelar, daerah terdampak kekeringan sebanyak 23 dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim. Kekeringan ini terjadi di 171 Kecamatan dan 422 Desa. Dari jumlah desa itu, sebanyak 199 desa tak ada air dan 223 desa potensi air ada.
“Sementara 126 desa diantaranya sudah dibantu Dinas PU Cipta Karya mengerjakan pipa air, sementara sisanya kita bantu drop air sebanyak 1 tangki berukuran 6.000 liter per desa per hari,” katanya. (Mal/Lim)

Leave a Comment