SURABAYA, Lingkarjatim.com – Jawa Timur butuh anggaran Rp 98 miliar untuk imunisasi difteri lengkap di 38 kabupaten/kota di Jatim. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menyiapkan Rp 49 miliar, sementara Rp 49 miliar sisanya sharing dengan kab/kota di Jatim.
“Jadi total biaya untuk amunisasi difteri lengkap sebesar Rp98 miliar. Imunisasi difteri masih menjadi fokus utama pemerintah pada 2018,” kata Gubernur Jatim, Soekarwo, disela membuka rapat dengan kepala daerah dan Dinas Kesehatan (Dinkes) se- Jatim, Rabu (17/1).
Menurut Pakde Karwo, sapaan akrabnya, dengan imunisasi difteri secara lengkap bisa memutus mata rantai penyebaran difteri. Karena itu imunisasi difteri di Jatim akan terus dilakukan, mengingat jumlah kasus difteri di Jatim sepanjang 2017 sebanyak 460 orang. Dari jumlah kasus tersebut, 16 penderita difteri meninggal dunia.
“Pak Sekjen (Sekjen Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo) mengambil inisiatif dan saran agar warga usia 1-19 tahun diimunisasi Difteri. Makanya kami akan lakukan,” ujar Pakde Karwo.
Ditempat yang sama, Sekjen Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo menjajikan vaksin imunisasi difteri dari Kementerian Sosial akan sampai di Jatim akhir Januari. Nantinya, kata dia, Pemprov Jatim bakal menerima tiga jenis vaksin untuk menanggulangi penyakit yang menggangu pernapasan tersebut.
“Adapun tiga jenis vaksin imunisasi Difteri yang akan didapatkan dari Kemenkes untuk warga usia 1-19 tahun di Jatim, yakni DPT-HB-Hib, DT, dan Td. Ketiga vaksin itu merupakan bagian dari program ORI,” tuturnya.
Pemprov pun telah menyiapkan tim satu hari sebelum vaksin tersebut sampai ke Jatim. Tim tersebut terdiri dari tenaga medis. “Mereka nanti disebar di beberapa titik lokasi imunisasi di seluruh daerah. Ini merupakan program imunisasi ORI yang dilakukan kemenses untuk menangani kejadian luar biasa (KLB) difteri,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, M. Kohar. (Mal/Lim)