Humaini, Pembuat Replika Berbahan Bambu yang Mendunia

Humaini (29) warga Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, saat menunjukkan sebagian hasil karya dirumahnya

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Humaini (29) warga Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, pengrajin replika dari bahan bambu yang mendunia.

Berawal dari hobi membuat replika kapal berbahan baku bambu sejak duduk di bangku SMP dengan otodidak, kini hasil hobinya sudah bernilai tinggi.

Tidak hanya di dalam negeri, Negara-Negara luar pun banyak yang memesan replika kapal dari bambu ini kepada Humaini.

Ketersediaan bahan bambu yang melimpah disekitarnya membuat Humaini yang masih muda, terus mengolah kreatifitasnya hingga bernilai ekonomi dimata dunia.

Keseriusan membuat replika dari bambu ini dimulai sejak adanya permitaan dari luar negeri pada tahun 2012 silam.

“Permintaan replika kapal dari bambu datang dari Kolombia, Irlandia, Itali, Belgia, Australia, Filipina, Inggris, bahkan kalau permintaan lokal itu dari Bali dan Jakarta,” katanya saat ditemui dirumahnya, Senin (6/8/2018).

Menurut dia, pembuatan replika kapal, 95 persen berbahan baku bambu apus, dengan model pengawetan hingga tiga kali tahapan.

“Yang harus saya perhatikan adalah bentuk detail permintaan replika kapal yang harus mirip dengan aslinya sesuai permintaan pemesan yang rata-rata dari orang asing,” jelasnya.

Pembuatan replika kapal tersebut kata Humaini, dilakukan sendiri ala rumahan dengan modal sendiri tanpa bantuan pemerintah.

“Pengerjaan satu unit replika kapal bisa memakan waktu 3 hari sampai 6 bulan tergantung kerumitan dan ukurannya,” ujarnya.

Sedangkan untuk harga per unit replika dijual mulai dari Rp. 800.000 hingga 70 juta rupiah.

“Bahkan saat ini saya masih kewalahan memenuhi permintaan pelanggan,” paparnya.

Menurut Humaini, pembuatan replika bambu ini tidak terlalu membutuhkan biaya besar. Sebab bahan bakunya sangat mudah.

“Hanya saja pembuatan replika ini harus sedetail mungkin untuk memenuhi permintaan pelanggan,” jelasnya.

Humaini mengaku sempat mendapat penghargaan beberapa kali saat mengikuti pameran kreatifitas berbahan bambu tingkat nasional.

“Memang produksi replika saya kurang diketahui ditingkat lokal karena permintaan tersebut kebanyakan dari orang luar negeri,” ucapnya.

Bahkan saat ini Humaini sering tidak hadir saat diundang pameran di Bali, Jakarta dan Surabaya.

“Karena belum ada asuransinya jika replika saat perjalanan menuju lokasi pameran rusak akibat benturan,” pungkasnya.

Sbelumnya beberapa waktu lalu Pj Bupati Sampang Jonathan Judianto mengaku sangat mengapresiasi Humaini.

“Hasil kreatifitas produk-produk bambunya bisa ekspor dunia, hal ini menjadi icon baru di Kabupaten Sampang yang menembus pasar internasional,” ujarnya. (Hol/Atep/Lim)

Leave a Comment