SURABAYA, Lingkarjatim.com – Habibul Muhtar (27) sudah empat bulan berada di RS Dr Soetomo Surabaya. Warga Desa Dasuk Timur, Dasuk, Sumenep itu diketahui menderita tumor otak dan sedang menunggu untuk dioperasi. Selama empat bulan itulah pemuda lajang itu belum mendapat kepastian kapan akan dioperasi.
Tenta saja hal itu mendapat keluhan dari pasien Habibul Muhtar sendiri ataupun dari keluarga pasien. Moh Suli saudara pasien saat dimintai keterangan mengatakan, sampai saat ini pihak rumah sakit belum memberikan kepastian kapan adiknya tersebut akan dioperasi.
“Ya selama empat bulan ini memang belum ada kepastian, padahal adik saya ini hanya tinggal menunggu operasi saja,” ujarnya, Selasa (13/2/2018).
Pihaknya mengaku sering menanyakan jadwal operasi kepada pihak rumah sakit. Namun jawaban dari pihak rumah sakit selalu mengecewakan karena tidak pernah memberikan kepastian.
“Saya sampai menanyakan kepada pihak manajemen, namun kata mereka yang bisa menentukan jadwal operasi hanya dokter bedah,” imbuhnya.
Sedangkan dokter bedah sendiri sesuai yang diingatnya selama empat bulan ini hanya satu kali memeriksa adiknya tersebut. Sementara setiap harinya hanya dokter piket saja yang memeriksa.
“Seingat saya hanya satu kali dokter bedah itu periksa adik saya, ya kalau setiap harinya paling hanya ditensi darah oleh dokter piket,” tuturnya.
Oleh karena itu ia sangat berharap meskipun pasien menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), pihak rumah sakit segera memberikan kepastian kapan adiknya tersebut akan dioperasi.
“Kita memang sengaja tidak membawanya pulang takut semakin parah karena rumah kami jauh, jadi kami hanya bisa pasrah menunggu kepastian,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Dr dr Kohar Hari Santoso saat dimintai tanggapan, meminta untuk klarifikasi langsung kepada pihak RS Dr Soetomo Surabaya.
“Untuk masalah itu bisa langsung ke Direktur rumah sakit saja ya, nanti saya bantu sebisa mungkin,” ujarnya singkat.
Sampai berita ini ditulis, lingkarjatim.com masih berusaha untuk melakukan konfirmasi kepada pihak RS Dr Soetomo Surabaya. (Lim)