Belajar di Sekolah Kehidupan

Sobat, dunia itu hanya tempat bermain-main buat mereka yang tak melahirkan karya. Sebuah karya adalah bukti nyata bahwa kita pernah ada. Pernah ada, pernah berkarya, pernah menikmati hidup dengan kualitas yang diberikan oleh Allah SWT. Lalu kita memanfaatkan kualitas itu dengan sebaik-baiknya. Sehingga apa yang kita karya-kan itu bermanfaat bagi orang banyak. Bukankah Rasulullah telah bersabda, Orang yangpaling baik diantara kamu adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Nah, kenapa kita mesti ragu untuk berkarya?

Lingkarjatim.com – Sobat, kalau sebuah studi menemukan bahwa tempat belajar utama telah berubah, siapkah anda berubah? Dulu 80% pusat belajar adalah lembaga, sekolah, kampus dan kursus. Sekarang 80% pusat belajar itu justru ada di masyarakat, di mana kita tentunya banyak menghabiskan waktu terbanyak.

Sobat, memang dunia informal pada dasarnya sangat kaya dengan pengetahuan dan ketrampilan. Tapi dunia informal tidak memberi gengsi dan pengerahuan sebelum anda berhasil. Beda benar bila kuliah di fakultas kedokteran Universitas negeri. Biar pun tidak lulus, atau jadi dokter biasa-biasa saja, sejak kuliah anda sudah bisa pamer jaket, kirim foto dengan identitas kampus. Dunia informal sebaliknya.

Sobat, tahukah anda bahwa ilmu yang kita pelajari di kampus cepat tertinggal? Ilmu Pengetahuan berkembang sangat cepat dan adu kejar antara dosen dan para penjelajah pengetahuan terus terjadi. Sebagian besar ilmu itu ada di dunia maya, sebagian lagi ada di tangan orang-orang hebat. Saya pikir sobat inilah saatnya bagi para social entrepreneur untuk membangun komunitas-komunitas pembelajaran yang bergengsi tinggi dan memberi impak besar. Brand-nya harus kuat agar para remaja tidak patah semangat, namun ilmunya harus lebih kuat lagi.

Sobat, Anda pernah tahu almarhum Pepeng si jare-jare. Beliau adalah sesosok pribadi tangguh dan ulet. Beliau sangat menikmati hidupnya di atas tempat tidur yang selalu putih itu. Melawan sakit yang kian menghantuinya. Ketika saya melihat Pepeng diundang di acara Talkshow di salah satu TV swasta, tertegun perasaanku, terinspirasi, melihat seorang manusia yang sudah tua umurnya, tetapi tetap berkarya. Berada di atas dunia tempat tidur, tetapi otaknya terus menguras kata demi kata yang indah. Otaknya, imajinasinya, pemikirannya, karyanya,dedikasinya, pengalamannya, hidup indahnya, menyelesaikan S-2 dan mengajar para mahasiswanya di atas tempat tidur, dan lain sebagainya . Tak terpikirkan sebelumnya di benakku.

Sobat, bagiku Pepeng adalah sosok muda dan terus muda ambisinya. Berkarya dan terus berkarya melahirkan buah karya yang bermanfaat dari atas ranjang hidupnya. Subhaanallah!

Sobat, Kita dapat mengetahui potensi, bakat atau talenta kita dengan melakukan Tiga M : Mencoba berbagai hal, Mempelajari banyak hal, Mencari pengalaman sebanyak mungkin. Dengan melakukan hal itu, kita akan mengetahui passion, atau gairah kerja kita ada di mana, Mengetahui tempat kita atau panggilan jiwa kita, tujuan hidup kita, Mengetahui calling dan Passion serta melakukannya akan menjadikan hidup lebih berarti, bergairah atas apa yang kita lakukan, mengisi kekosongan hati, dan jiwa pun merasa puas.

Sobat, saya menghimbau agar orang-orang hebat harus turun membantu generasi muda kita meminjamkan strong brand yang mereka punya untuk menggantikan gelar ijazah dari PTN kepada para remaja yang kehilangan pijakan. Latihlah anak-anak muda agar mereka bisa menjadi sama hebatnya dengan Anda.

Sobat, hanya saja di sekolah kehidupan atau dunia infomal tingkat keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh karakter informalitas yang mengacu pada kekuatan individu. Sebab di dunia informat tidak ada absensi, petugas kebersihan, ruang kelas dengan jam yang tertata, pengajar yang terstruktur, dan sterusnya. Dan juga tidak ada ijazah. Jadi semua tergantung anda. Tergantung chemistry dengan tokoh, disiplin diri, daya juang, kejujuran, integritas, dan tentu saja impian anda.

Sobat, Melatih manusia berpikir adalah masalah mendasar yang perlu dipecahkan dalam sistem pendidikan nasional. Berpikir yang baik akan menghasilkan karya-karya besar. Hanya orang-orang berpikirlah yang tidak mudah tertipu, yang tidak menjadi manusia sempit dan picik, yang tidak memikirkan diri atau kelompoknya sendiri, dan tentu saja orang yang berpikir akan menjadi manusia kreatif.Generasi muda kita harus dilatih dan ditanamkan sampai menjadi kebiasaan bahkan karakter hal-hal berikut ini ; Self dicipline, Inisiatif dan daya tahan, kemampuan beradaptasi, kemampuan melihat dan mendengar, menentukan sasaran dan mengambil keputusan dan seni berpikir.

Sobat, Fisik anak-anak muda juga harus di sekolahkan. Dan sekolahnya bukan di atas bangku, tetapi ada di alam semesta, berteman debu dan lumpur , berhujan dan berpanas-panas, jatuh dan Bangun.

Sobat, sebagai penghujung dari artkel ini. Bila Ikhlas, pikiran jadi ringan dan hati jadi lapang. Ikhlas membuat masalah jadi tantangan yang harus dihadapi dengan cara sebaik mungkin, berpegang keyakinan penuh pada skenario Allah. Ikhlas melahirkan sabar yang tak berbatas. Kematian itu sejatinya mutlak dan sangat dekat. Waktunya hanya Allah yang tahu. Terkait waktu dan ajal , dalam ilmu ikhlas keberadaan waktu wajib disyukuri, tetapi jangan dihitung-hitung. Isi saja sebaik mungkin dengan melakukan segala sesuatu sebagai ibadah selagi masih ada kesempatan.

Salam dahsyat dan luar biasa!

( Spiritual Motivator DR. N. Faqih Syarif H, M.Si. Penulis Buku The Power Of Spirituality Meraih Sukses Tanpa Batas. Pengurus Komnasdik Jatim. www.faqihsyarif.net )

Leave a Comment